4.21 Computer Analysis




 1. Pendahuluan[kembali]

      Rangkaian listrik dalam komputer merupakan kumpulan dari berbagai elemen elektronik yang bekerja bersama-sama untuk memproses informasi. Analisis rangkaian listrik dalam komputer dapat mencakup berbagai aspek, tergantung pada level detail yang diinginkan. Analisis rangkaian listrik dalam komputer dapat dilakukan menggunakan berbagai teknik, termasuk simulasi komputer, pengukuran langsung, atau analisis matematis berdasarkan prinsip-prinsip elektronika.

    Proteus adalah sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk desain, simulasi, dan pengujian rangkaian elektronik. Aplikasi utamanya meliputi desain rangkaian elektronik, simulasi perilaku rangkaian, verifikasi kinerja sebelum implementasi fisik, pengembangan dan simulasi mikrokontroler, desain PCB, pendidikan dalam bidang elektronika.

 2. Tujuan[kembali] 

     a. Dapat menggunakan aplikasi proteus untuk membuat rangkaian listrik sederhana.

     b. Dapat menggunakan komponen-komponen sederhana dalam membuat rangkaian pada aplikasi proteus.

     c. Dapat memahami rangkaian yang dibuat pada aplikasi Proteus.

 3. Alat dan Bahan[kembali]

    A. Alat

1. Voltmeter


Tampilan Voltmeter asli


Tampilan Voltemeter pada aplikasi Proteus

    DC Voltmeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besar tengangan pada suatu komponen. Cara pemakaiannya adalah dengan memparalelkan kaki- kaki Voltmeter dengan komponen yang akan diuji tegangannya.

Berikut adalah Spesifikasi dan keterangan Probe DC Volemeter


2. Amperemeter
Tampilan Ampermeter asli

Tampilan Ampermeter pada aplikasi Proteus


    Amperemeter adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar kuat arus listrik pada yang mengalir pada suatu rangkaian.

3. Baterai (Battery)
Tampilan Baterai asli

Tampilan baterai pada aplikasi Proteus
Tampilan baterai pada aplikasi Proteus

    Baterai adalah alat elektro kimia yang berfungsi untuk menyimpan tenaga listrik dalam bentuk tenaga kimia atau bisa juga untuk menyediakan dan menyuplai energi listrik. Tenaga listrik yang tersimpan akan dialirkan lagi untuk memberikan arus listrik seperti pada lampu posisi, lampu indikator, lampu rem belakang dan klakson. Kontruksi baterai terdiri dari kotak baterai yang didalamnya terdapat elektrolit asam sulfat, elektrode positif, dan elektrode negatif.

B. Bahan/komponen

1. Resistor

Tampilan Resistor asli

Tampilan Resistor pada aplikasi Proteus

    Resistor atau hambatan adalah salah satu komponen elektronika yang memiliki nilai hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat arus listrik yang mengalir melaluinya


Tabel warna Resistor

2. Ground

Tampilan Ground asli

Tampilan Ground pada aplikasi Proteus

    Ground pada peralatan kelistrikan dan elektronika adalah memberikan perlindungan ke seluruh sistem serta menetralisir cacat yang disebabkan daya yang kurang baik atau kualitas komponen yang tidak standar.

3. Transistor

Tampilan Transistor asli

Tampilan Transistor dalam aplikasi Proteus

Transistor merupakan alat semikonduktor yang dapat dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus,  stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal.

4. Kapasitor

Tampilan Kapasitor asli

Tampilan Kapasitor pada aplikasi Proteus 

Kapasitor merupakan komponen listrik yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik.

  4. Dasar Teori[kembali]

    Dengan menggunakan metode yang dijelaskan secara rinci pada bab sebelumnya, kita dapat membangun jaringan pada Gambar 4.113. Ingat dari bab sebelumnya bahwa transistor adalah ditemukan di perpustakaan EVAL, sumber dc di bawah perpustakaan SUMBER, dan resistor di bawah pustaka ANALOG. Kapasitor belum dipanggil sebelumnya tetapi juga bisa ditemukan di perpustakaan ANALOG. Untuk transistor, daftar transistor yang tersedia dapat ditemukan di perpustakaan EVAL.


    Nilai beta diubah menjadi 140 agar sesuai dengan Contoh 4.8 dengan mengklik terlebih dahulu simbol transistor di layar. Kemudian akan muncul kotak dengan warna merah untuk mengungkapkannya sedang aktif status. Kemudian lanjutkan dengan Edit-PSpice Model , dan dialog Demo Editor Model PSpice kotak akan muncul di mana Bf dapat diubah menjadi 140 . Ketika Anda mencoba untuk meninggalkan kotak dialog Kotak dialog Model Editor/16.3 akan muncul menanyakan apakah Anda ingin menyimpan perubahan di perpustakaan jaringan. Setelah disimpan, layar akan secara otomatis kembali dengan set beta di nilai barunya.

    Analisis kemudian dapat dilanjutkan dengan memilih kunci Profil simulasi baru (sepertinya hasil cetak dengan tanda bintang di pojok kiri atas) untuk mendapatkan kotak dialog New Simulation. Sisipkan Gambar 4.113 dan pilih Create . Kotak dialog Pengaturan Simulasi akan muncul di Titik Bias mana yang dipilih di bawah judul Jenis Analisis. OK , dan sistemnya siap untuk simulasi.

    Lanjutkan dengan memilih tombol Run PSpice (panah putih dengan latar belakang hijau) atau urutan PSpice–Run . Tegangan bias akan muncul seperti pada Gambar 4.113 jika opsi V terpilih. Tegangan kolektor ke emitor adalah 13,19 V 1,333 V 11,857 V versus 12,22 V dari Contoh 4.8. Perbedaannya terutama disebabkan oleh fakta bahwa kami menggunakan yang sebenarnya transistor yang parameternya sangat sensitif terhadap kondisi operasi. Juga ingat perbedaan beta dari nilai spesifikasi dan nilai yang diperoleh dari plot tersebut
bab sebelumnya.

    Karena jaringan pembagi tegangan memiliki kepekaan yang rendah terhadap perubahan beta, mari kita kembali ke spesifikasi transistor dan ganti beta dengan nilai default 255,9 dan lihat caranya hasilnya berubah. Hasilnya adalah cetakan Gambar 4.114 , dengan level tegangan sangat dekat yang diperoleh pada Gambar. 4.113.

    Meskipun jaringan bias pembagi tegangan relatif tidak sensitif terhadap perubahan nilai beta, konfigurasi fixed-bias sangat sensitif variasi beta. Ini dapat ditunjukkan dengan mengatur konfigurasi fixed-bias dari Contoh 4.1 menggunakan beta 50 untuk dijalankan pertama kali. Hasil dari Gambar 4.115 menunjukkan bahwa desainnya cukup bagus. Tegangan kolektor atau kolektor-ke-emitor adalah sesuai dengan sumber yang diterapkan. Arus basis dan kolektor yang dihasilkan lumayan umum untuk desain yang baik.
    Namun, jika sekarang kita kembali ke spesifikasi transistor dan mengubah beta kembali ke nilai default 255,9, kami memperoleh hasil Gambar 4.116 . Tegangan kolektor sekarang saja 0,113 V pada arus 5,4 mA-titik operasi yang buruk. Setiap sinyal ac yang diterapkan akan menjadi sangat terpotong karena tegangan kolektor rendah.
    Jelas, oleh karena itu, dari analisis sebelumnya, konfigurasi pembagi tegangan adalah desain yang lebih disukai jika ada kekhawatiran tentang variasi beta.

  5. Percobaan[kembali]

    a) Prosedur[kembali]

  1. Untuk membuat rangkaian ini, pertama, siapkan semua alat dan bahan yang bersangkutan, di ambil dari library proteus.
  2. Letakkan semua alat dan bahan sesuai dengan posisi dimana alat dan bahan terletak.
  3. Tepatkan posisi letak nya dengan gambar rangkaian.
  4. Selanjutnya, hubungkan semua alat dan bahan menjadi suatu rangkaian yang utuh.
  5. Lalu mencoba menjalankan rangkaian, jika tidak terjadi error, maka motor akan bergerak yang berarti rangkaian bekerja.

    b) Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja [kembali]

                                                                                  

Rangkaian 4.113
Prinsip kerja: 
Power supply sebesar 22 V diumpankan ke Rc menuju kaki kolektor ke kaki emitor diumpankan ke RE dan diteruskan ke ground, power supply 22 V diumpankan ke R1 menuju kaki base ke kaki emitor diumpankan ke RE dan diteruskan ke ground, power supply sebesar 22 V diumpankan R2 lalu diteruskan ke ground. 

Rangkaian 4.114
Prinsip kerja: 
Power supply sebesar 22 V diumpankan ke Rc menuju kaki kolektor ke kaki emitor diumpankan ke RE dan diteruskan ke ground, power supply 22 V diumpankan ke R1 menuju kaki base ke kaki emitor diumpankan ke RE dan diteruskan ke ground, power supply sebesar 22 V diumpankan R2 lalu diteruskan ke ground. 

Rangkaian 4.115
Prinsip kerja: 
Power supply sebesar 22 V diumpankan ke Rc menuju kaki kolektor ke kaki emitor diumpankan ke RE dan diteruskan ke ground, power supply 22 V diumpankan ke R1 menuju kaki base ke kaki emitor diumpankan ke RE dan diteruskan ke ground, power supply sebesar 22 V diumpankan R2 lalu diteruskan ke ground. 

Rangkaian 4.116
Prinsip kerja: 
Power supply sebesar 12 V diumpankan ke RB menuju kaki base ke kaki emitor dan diteruskan ke ground, power supply 12 V diumpankan ke R1 menuju kaki kolektor ke kaki emitor dan diteruskan ke ground. 

Rangkaian 4.117

Prinsip kerja: 
Power supply sebesar 20 V diumpankan ke RB menuju kaki base ke kaki emitor diumpankan ke RE dan diteruskan ke ground, power supply diumpankan ke RC menuju kaki kolektor ke kaki emitor diumpankan ke RE dan diteruskan ke ground. 

   c) Video Simulasi [kembali]

                                                                                    


 6. Download File[kembali]
    
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini